Adaptif atau Tertinggal: Mengubah Arah Bisnis Sesuai Perubahan Tren Perilaku Konsumen

Kamis, 03 Juli 2025 • 6 min read

Adaptif atau Tertinggal: Mengubah Arah Bisnis Sesuai Perubahan Tren Perilaku Konsumen

Perubahan Itu Pasti—Apalagi dalam Dunia Bisnis

Bayangkan Anda sedang menjalankan usaha yang sempat ramai pembeli. Semua berjalan stabil. Namun perlahan, pembeli mulai berkurang, produk yang dulu laris tak lagi dilirik, dan promosi yang dulu efektif kini tak memberi hasil. Padahal Anda merasa tidak ada yang berubah. Masalahnya justru ada di situ—pola kebutuhan konsumen berubah, tapi bisnis Anda tidak.

Di era digital seperti sekarang, perubahan perilaku konsumen bisa terjadi dalam hitungan bulan, bahkan minggu. Tren makanan sehat, belanja lewat live streaming, hingga meningkatnya kepedulian terhadap produk ramah lingkungan, semua itu memengaruhi cara konsumen memilih, membeli, dan menilai suatu produk.

Bagi pelaku usaha di Indonesia, terutama UMKM, memahami perubahan ini dan bersedia mengubah arah bisnis bukan hanya sebuah pilihan, tetapi sebuah kebutuhan.

Mengapa Konsumen Berubah Begitu Cepat?

Perkembangan teknologi adalah faktor utama. Kini, hampir semua orang memiliki akses ke informasi, review produk, dan tren terbaru hanya dengan menggulir layar ponsel. Media sosial seperti TikTok dan Instagram bahkan telah menjadi “etalase” utama tempat konsumen mencari inspirasi dan rekomendasi.

Di sisi lain, konsumen juga menjadi semakin sadar nilai. Mereka tidak hanya membeli produk karena harganya murah, tetapi karena produk itu sesuai dengan gaya hidup, prinsip, atau kebutuhan mereka saat ini. Misalnya, konsumen muda kini lebih memilih produk lokal yang ramah lingkungan atau makanan ringan rendah gula karena lebih peduli dengan kesehatan.

Perubahan ekonomi, pandemi, dan krisis global juga ikut mendorong konsumen untuk berbelanja lebih selektif. Mereka ingin mendapatkan nilai lebih dari setiap pembelian—baik dari sisi manfaat, kualitas, maupun pengalaman.

Ketika Bisnis Tidak Lagi Relevan

Seringkali, penurunan penjualan dianggap sebagai hal wajar. Tapi jika terus dibiarkan tanpa perubahan, itu bisa menjadi sinyal bahwa bisnis Anda sudah tak lagi relevan di mata pelanggan.

Beberapa pelaku usaha baru menyadari hal ini saat sudah terlambat. Produk tidak lagi dicari, konsumen lama berpaling, dan pesaing baru datang dengan strategi yang lebih segar dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Itulah sebabnya penting bagi setiap pemilik usaha untuk mendengar sinyal pasar dan siap melakukan perubahan arah.

Mengubah Arah: Bukan Sekadar Ganti Produk, Tapi Ganti Cara Pandang

Mengubah arah bisnis bukan berarti Anda harus mulai dari nol. Justru, Anda bisa memulainya dari memahami konsumen lebih dalam. Dengarkan mereka, tanyakan apa yang mereka butuhkan, dan amati bagaimana mereka berinteraksi dengan produk Anda.

Langkah pertama bisa dimulai dari riset kecil-kecilan: survei pelanggan, membaca komentar di media sosial, atau bahkan berbicara langsung dengan pembeli setia. Hal-hal kecil ini bisa memberi insight besar.

Setelah itu, Anda bisa mempertimbangkan penyesuaian produk atau cara pemasaran. Misalnya, jika selama ini Anda menjual makanan ringan biasa, dan melihat tren gaya hidup sehat naik daun, mungkin Anda bisa menambahkan varian rendah kalori atau menggunakan kemasan ramah lingkungan. Atau, jika selama ini promosi hanya dilakukan lewat brosur, mungkin sudah saatnya beralih ke konten video pendek di TikTok yang lebih menarik perhatian konsumen muda.

Jangan Takut Berubah, Tapi Rencanakan dengan Cermat

Tentu saja, mengubah arah bisnis tidak bisa dilakukan sembarangan. Anda tetap butuh data, perencanaan, dan waktu untuk melihat hasilnya. Tapi yang paling penting adalah keberanian untuk mencoba.

Beradaptasi bukan berarti kehilangan identitas bisnis. Justru dengan beradaptasi, Anda sedang menyelaraskan identitas itu dengan dunia yang terus berubah. Dunia bisnis bukan milik yang paling besar, tapi milik mereka yang paling cepat membaca perubahan.

Bisnis yang Bertahan Adalah Bisnis yang Mau Belajar

Setiap pelaku usaha di Indonesia punya peluang untuk tumbuh—asal mau mendengar konsumen, melihat tren, dan bertindak cepat. Jangan tunggu sampai pasar pergi. Mulailah hari ini dengan satu pertanyaan: "Apakah bisnis saya masih relevan dengan cara konsumen hidup hari ini?"

Jika jawabannya ragu, mungkin sudah waktunya untuk mengubah arah. Untuk lebih paham lagi terkait ciri-ciri bisnis yang perlu berganti haluan usaha dan menyadari bahwa perubahan perilaku konsumen mempengaruhi tren produk, bisa pelajari melalui video ini.

Untuk lebih mendalami strategi melakukan riset sederhana untuk inovasi, yuk join Kelas Eksklusif 8 hari belajar bareng  Fasilitator Tumbu. Daftar kelasnya disini.

Penulis : Madinatul Munawwarah

Tag:

bisnisadaptif risetbisnis inovasibisnis tipsbisnis perilakukonsumen trenkonsumen strategiinovatif